Forum
intelektual Kalimantan utara (FIKR) menyelenggarakan seminar pendidikan
alternative dengan tema :pentingnya mencetak penulis-penulis muda Pada hari
sabtu tanggal 6 desember 2014, di gedung pendopo djaparuddin, Tideng Pale, kabupaten
tana tidung. Acara ini dimulai pada waktu pukul 08.30 sampai dengan 11.30 wita
dengan peserta yang hadir dari berbagai kalangan. Terdapat perwakilan Gerakan
Praja Muda Karana (Pramuka) yaitu Saudara Yuniardi, Bapak Suyatno sebagai
perwakilan Koramil Kabupaten Tana Tidung, Bapak Wasis Iryanto mewakili Sekolah
Sesayap Hilir, Paulina dan clara anggraini mewakili SMUN 1 Tideng Pale, Nisvi
Syahriyatul Hikmah S.Pd dan Ansyar S.Pd selaku Guru di kabupaten tana tidung,
Nurhanifah dari koran Kaltara dan peserta lainnya. Sambal menunggu acara
dimulai, panitia mempersilahkan membaca buku-buku yang sengaja dipajang.
Acara
seminar ini dimulai dengan sambutan oleh H.Ardin Kiding yang mewakili Kepala
Dinas Pendidikan Kabupaten Tana Tidung. H. Ardin Kiding juga adalah aTokoh
Agama dan ktivis di Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Tana Tidung.
Tidak heran dalam sambutannya beliau banyak mengutip ayat-ayat suci Alquran
untuk menjelaskan betapa pentingnya menulis dan membaca dalam kehidupan
manusia. Misalnya ketika beliau berseru, “Perintah Allah yang pertama pada umat
muslim bukanlah sholat atau ibadah lainnya, tapi perintah allah yang pertama
adalah Membaca!”. Seraya menjelaskan itu, ia lalu mengutip ayat Al-quran, Surah
Al-alaq, “Bacalah, dengan nama tuhanmu yang maha pemurah yang mengajar manusia
melalui Pena dan tulisan”. Sungguh ini adalah informasi yang tidak umum di
tengah masyarakat. Kebanyakan masyarakat hanya menganggap ibadah-ibadah besar
(maghdhah) lah yang sangat ditekankan oleh Allah, namun setelah H.Ardin Kiding
menjelaskan seperti itu, nyatalah bahwa Allah juga memerintahkan untuk Membaca,
bahkan itu adalah perintah yang pertama. Hal ini menjadi inti dari sambutan
beliau. Semua manusia pada umumnya, dan ummat muslim pada khususnya wajib untuk
membudayakan membaca. Selain hal pokok tersebut, beliau juga menyampaikan
dukungan penuh pada acara seminar ini dan memberikan apresiasi kepada para
panitia yang telah menyelenggarakannya.
Setelah
sambutan, saudara Arif Prabu selaku Sekjen FIKR dan moderator acara ini
memaparkan data-data mengenai kurangnya minat baca penduduk Indonesia. Tidak
lupa ia menjelaskan cara-cara untuk meningkatkan minat baca tersebut dan salah
satunya adalah menulis. Paparan moderator itu ditutup dengan pertanyaan
Bagaimana cara menulis yang baik dan apa manfaat menulis selain meningkatkan
minat baca? Dua pertanyaan pancingan ini akan dijawab oleh Pembicara dan
moderator mempersilahkan pak Eko prasetyo selaku pembicara untuk menjelaskannya.
Pak
Eko prasetyo menjelaskan bagaimana cara menulis yang baik dan memberitahu
manfaat-manfaat menulis. “Cara menulis yang baik adalah memulai membiasakan
menulis tentang pengalaman sendiri”, paparnya.
Kemudian beliau menceritakan tentang bukunya yang berjudul “orang miskin
dilarang sekolah”. Buku itu ditulisnya berdasarkan pengalamannya sendiri
sebagai seorang miskin yang menuntut ilmu di sekolah mahal. “Betapa sulitnya
sekolah di sekolah yang mahal. Mau parkir sepeda saja sulit, sebab parkiran
dipenuhi motor dan mobil anak-anak orang kaya”, selorohnya memancing tawa
peserta. Kesulitan-kesulitan itu menjadi gagasan yang ia tuangkan dalam tulisan
dan jadilah buku yang penuh kritik tajam di atas.
Pak
Eko prasetyo juga menjelaskan bahwa menulis membutuhkan gagasan dan untuk
memperlancar gagasan itu mengalir, maka seorang calon penulis harus sering
bertemu orang-orang dan berdiskusi dengan mereka. Dalam pertemuan itu lah akan
muncul diskusi-diskusi dan akhirnya muncul gagasan-gagasan. Keindahan alam
sekitar dan kehidupan orang-orang di dalamnya, bisa juga menjadi sumber gagasan.
“Sebagaimana Earnest Hermingway, hanya dalam satu kali melintas dari satu pulau
ke pulau lain, ia mendapat gagasan membuat sebuah buku yang terkenal, ‘Man of
the sea’. Nah, kita yang bolak-balik melintas di sungai sesayap, harusnya bisa
menulis lebih banyak buku yang hebat kan?” kata pak eko seraya memotivasi. Disampaikan
juga bahwa menulis membutuhkan waktu luang, kesabaran dan kedispilinan. Kita
harus meluangkan sebagian waktu kita secara khusus untuk menulis. Setelah ada waktu khusus untuk menulis, maka
kita harus menulis dengan disiplin dan penuh kesabaran sebab menulis itu adalah
proses abstraksi yang memeras kerja otak. “tidak seperti main HP dimana kita
hanya memencet-mencet tombol HP” tegas pak eko.
Setelah
beliau menyampaikan bagaimana cara menulis, lalu beliau menjelaskan manfaat
menulis. Bahwa menulis itu juga dapat menjadi karir dan mata pencaharian kaum
mapan. Dengan menulis kita dapat menghasilkan royalti dari hasil penjualan buku
tersebut. Selain itu dengan menulis kita juga memiliki kesempatan bertemu
dengan tokoh-tokoh terkenal dan berpengaruh yang kemudian dapat membantu
memperkenalkan kita pada masyarakat luas. Adapun dalam dunia kepenulisan
Indonesia, penulis-penulis masih jarang sehingga peluang untuk menjadi penulis amatla
besar. “Ada Lebih banyak penerbit buku di Indonesia dibandingkan penulis buku.
Ini tentu membuka peluang bagi kita semua untuk menjadi penulis” pak eko
memotivasi.
Demikianlah
cara-cara menulis dan manfaat menjadi penulis sebagaimana yang pak eko
sampaikan. Tentu masih banyak lagi yang telah ia sampaikan namun tidak tercatat
di sini, namun paparan di atas adalah pokok-pokok penyampaiannya dalam seminar
tersebut.
Setelah
acara penyampaian materi, maka acara berikutnya adalah sesi Tanya jawab.
Beberapa orang peserta berpartisipasi dalam sesi ini. Salah seorang peserta bernama Joko Supriyadi
bertanya, “apakah bisa kita membuat
program penulisan jarak jauh, mengingat para penulis professional terdapat di
pulau jawa sedangkan kami ada di Kalimantan ini?” . H. Ardan Kiding, tokoh yang
memberi sambutan tadi juga bertanya. Beliau punya banyak tulisan, baik tentang
ceramah-ceramahnya sebagai tokoh agama, maupun pandangan-pandangannya tentang
kehidupan, namun karena ia sibuk dalam berbagai kegiatan di pemerintahan maupun
sosial membuat ia tidak sempat lagi mengedit tulisannya untuk menjadi sebuah
buku. Kedua pertanyaan ini dijawab oleh Pak Eko Prasetyo dengan meminta agar
Joko Supriyadi bekerjasama dengan H.Ardin Kiding untuk mengedit karya-karya H.
Ardin Kiding. Pak eko siap membantu proses pengeditan dan layouting
(penyampulan) tersebut dari jarak jauh via email. “Kita manfaatkan teknologi
untuk mengatasi keterbatasan ruang dan waktu” kata pak eko. Demikianlah
mengenai sesi Tanya jawab ini. Terdapat juga beberapa peserta yang bertanya
tentang hal-hal seputar tips-tips menulis dan solusi-solusi dalam permasalahan
tulis menulis ini.
Demikianlah
seminar pendidikan alternatif ini dilaksanakan dengan lancar dan antusiasme
peserta yang cukup besar. Nama dan nomor HP peserta telah dikumpulkan panitia
untuk dilibatkan dalam tindak lanjut acara ini kedepannya. Panitia dan semua
peserta berharap acara ini dapat melahirkan penulis-penulis di Kalimantan Utara
pada umumnya dan Kabupaten Tana Tidung pada khususnya. (FIKR).
|
Panitia beserta Pembicara |
|
Siswi SMUN 1 Tideng Pale beserta pembicara |
|
Pramuka Kwarcab Kabupaten Tana Tidung beserta pembicara |
|
Kepala Sekolah SD Sesayap Hilir, Guru SD Betayau beserta teman-teman panitia |
|
H.Ardin Kiding dan Perwakilan Danramil Kabupaten Tana Tidung beserta teman-teman panitia |
1 comment:
Lucky Club - Lucky Club Live Casino
Lucky Club offers everything you need in the casino to your luckyclub.live perfect entertainment. We have over 2000 slots, over 100 table games, over 2000 video poker, a
Post a Comment