Monday, December 08, 2014

Resume Seminar Pendidikan Alternatif : Tema : Pentingnya mencetak penulis-penulis muda




Forum intelektual Kalimantan utara (FIKR) menyelenggarakan seminar pendidikan alternative dengan tema :pentingnya mencetak penulis-penulis muda Pada hari sabtu tanggal 6 desember 2014, di gedung pendopo djaparuddin, Tideng Pale, kabupaten tana tidung. Acara ini dimulai pada waktu pukul 08.30 sampai dengan 11.30 wita dengan peserta yang hadir dari berbagai kalangan. Terdapat perwakilan Gerakan Praja Muda Karana (Pramuka) yaitu Saudara Yuniardi, Bapak Suyatno sebagai perwakilan Koramil Kabupaten Tana Tidung, Bapak Wasis Iryanto mewakili Sekolah Sesayap Hilir, Paulina dan clara anggraini mewakili SMUN 1 Tideng Pale, Nisvi Syahriyatul Hikmah S.Pd dan Ansyar S.Pd selaku Guru di kabupaten tana tidung, Nurhanifah dari koran Kaltara dan peserta lainnya. Sambal menunggu acara dimulai, panitia mempersilahkan membaca buku-buku yang sengaja dipajang.



Acara seminar ini dimulai dengan sambutan oleh H.Ardin Kiding yang mewakili Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tana Tidung. H. Ardin Kiding juga adalah aTokoh Agama dan ktivis di Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Tana Tidung. Tidak heran dalam sambutannya beliau banyak mengutip ayat-ayat suci Alquran untuk menjelaskan betapa pentingnya menulis dan membaca dalam kehidupan manusia. Misalnya ketika beliau berseru, “Perintah Allah yang pertama pada umat muslim bukanlah sholat atau ibadah lainnya, tapi perintah allah yang pertama adalah Membaca!”. Seraya menjelaskan itu, ia lalu mengutip ayat Al-quran, Surah Al-alaq, “Bacalah, dengan nama tuhanmu yang maha pemurah yang mengajar manusia melalui Pena dan tulisan”. Sungguh ini adalah informasi yang tidak umum di tengah masyarakat. Kebanyakan masyarakat hanya menganggap ibadah-ibadah besar (maghdhah) lah yang sangat ditekankan oleh Allah, namun setelah H.Ardin Kiding menjelaskan seperti itu, nyatalah bahwa Allah juga memerintahkan untuk Membaca, bahkan itu adalah perintah yang pertama. Hal ini menjadi inti dari sambutan beliau. Semua manusia pada umumnya, dan ummat muslim pada khususnya wajib untuk membudayakan membaca. Selain hal pokok tersebut, beliau juga menyampaikan dukungan penuh pada acara seminar ini dan memberikan apresiasi kepada para panitia yang telah menyelenggarakannya.


Setelah sambutan, saudara Arif Prabu selaku Sekjen FIKR dan moderator acara ini memaparkan data-data mengenai kurangnya minat baca penduduk Indonesia. Tidak lupa ia menjelaskan cara-cara untuk meningkatkan minat baca tersebut dan salah satunya adalah menulis. Paparan moderator itu ditutup dengan pertanyaan Bagaimana cara menulis yang baik dan apa manfaat menulis selain meningkatkan minat baca? Dua pertanyaan pancingan ini akan dijawab oleh Pembicara dan moderator mempersilahkan pak Eko prasetyo selaku pembicara untuk menjelaskannya.
Pak Eko prasetyo menjelaskan bagaimana cara menulis yang baik dan memberitahu manfaat-manfaat menulis. “Cara menulis yang baik adalah memulai membiasakan menulis tentang pengalaman sendiri”, paparnya.  Kemudian beliau menceritakan tentang bukunya yang berjudul “orang miskin dilarang sekolah”. Buku itu ditulisnya berdasarkan pengalamannya sendiri sebagai seorang miskin yang menuntut ilmu di sekolah mahal. “Betapa sulitnya sekolah di sekolah yang mahal. Mau parkir sepeda saja sulit, sebab parkiran dipenuhi motor dan mobil anak-anak orang kaya”, selorohnya memancing tawa peserta. Kesulitan-kesulitan itu menjadi gagasan yang ia tuangkan dalam tulisan dan jadilah buku yang penuh kritik tajam di atas.

Pak Eko prasetyo juga menjelaskan bahwa menulis membutuhkan gagasan dan untuk memperlancar gagasan itu mengalir, maka seorang calon penulis harus sering bertemu orang-orang dan berdiskusi dengan mereka. Dalam pertemuan itu lah akan muncul diskusi-diskusi dan akhirnya muncul gagasan-gagasan. Keindahan alam sekitar dan kehidupan orang-orang di dalamnya, bisa juga menjadi sumber gagasan. “Sebagaimana Earnest Hermingway, hanya dalam satu kali melintas dari satu pulau ke pulau lain, ia mendapat gagasan membuat sebuah buku yang terkenal, ‘Man of the sea’. Nah, kita yang bolak-balik melintas di sungai sesayap, harusnya bisa menulis lebih banyak buku yang hebat kan?” kata pak eko seraya memotivasi. Disampaikan juga bahwa menulis membutuhkan waktu luang, kesabaran dan kedispilinan. Kita harus meluangkan sebagian waktu kita secara khusus untuk menulis.  Setelah ada waktu khusus untuk menulis, maka kita harus menulis dengan disiplin dan penuh kesabaran sebab menulis itu adalah proses abstraksi yang memeras kerja otak. “tidak seperti main HP dimana kita hanya memencet-mencet tombol HP” tegas pak eko.
Setelah beliau menyampaikan bagaimana cara menulis, lalu beliau menjelaskan manfaat menulis. Bahwa menulis itu juga dapat menjadi karir dan mata pencaharian kaum mapan. Dengan menulis kita dapat menghasilkan royalti dari hasil penjualan buku tersebut. Selain itu dengan menulis kita juga memiliki kesempatan bertemu dengan tokoh-tokoh terkenal dan berpengaruh yang kemudian dapat membantu memperkenalkan kita pada masyarakat luas. Adapun dalam dunia kepenulisan Indonesia, penulis-penulis masih jarang sehingga peluang untuk menjadi penulis amatla besar. “Ada Lebih banyak penerbit buku di Indonesia dibandingkan penulis buku. Ini tentu membuka peluang bagi kita semua untuk menjadi penulis” pak eko memotivasi.
Demikianlah cara-cara menulis dan manfaat menjadi penulis sebagaimana yang pak eko sampaikan. Tentu masih banyak lagi yang telah ia sampaikan namun tidak tercatat di sini, namun paparan di atas adalah pokok-pokok penyampaiannya dalam seminar tersebut.
Setelah acara penyampaian materi, maka acara berikutnya adalah sesi Tanya jawab. Beberapa orang peserta berpartisipasi dalam sesi ini.  Salah seorang peserta bernama Joko Supriyadi bertanya,  “apakah bisa kita membuat program penulisan jarak jauh, mengingat para penulis professional terdapat di pulau jawa sedangkan kami ada di Kalimantan ini?” . H. Ardan Kiding, tokoh yang memberi sambutan tadi juga bertanya. Beliau punya banyak tulisan, baik tentang ceramah-ceramahnya sebagai tokoh agama, maupun pandangan-pandangannya tentang kehidupan, namun karena ia sibuk dalam berbagai kegiatan di pemerintahan maupun sosial membuat ia tidak sempat lagi mengedit tulisannya untuk menjadi sebuah buku. Kedua pertanyaan ini dijawab oleh Pak Eko Prasetyo dengan meminta agar Joko Supriyadi bekerjasama dengan H.Ardin Kiding untuk mengedit karya-karya H. Ardin Kiding. Pak eko siap membantu proses pengeditan dan layouting (penyampulan) tersebut dari jarak jauh via email. “Kita manfaatkan teknologi untuk mengatasi keterbatasan ruang dan waktu” kata pak eko. Demikianlah mengenai sesi Tanya jawab ini. Terdapat juga beberapa peserta yang bertanya tentang hal-hal seputar tips-tips menulis dan solusi-solusi dalam permasalahan tulis menulis ini.

Demikianlah seminar pendidikan alternatif ini dilaksanakan dengan lancar dan antusiasme peserta yang cukup besar. Nama dan nomor HP peserta telah dikumpulkan panitia untuk dilibatkan dalam tindak lanjut acara ini kedepannya. Panitia dan semua peserta berharap acara ini dapat melahirkan penulis-penulis di Kalimantan Utara pada umumnya dan Kabupaten Tana Tidung pada khususnya. (FIKR). 

Panitia beserta Pembicara

Siswi SMUN 1 Tideng Pale beserta pembicara

Pramuka Kwarcab Kabupaten Tana Tidung beserta pembicara

Kepala Sekolah SD Sesayap Hilir, Guru SD Betayau beserta teman-teman panitia

H.Ardin Kiding dan Perwakilan Danramil Kabupaten Tana Tidung beserta teman-teman panitia

1 comment:

Anonymous said...

Lucky Club - Lucky Club Live Casino
Lucky Club offers everything you need in the casino to your luckyclub.live perfect entertainment. We have over 2000 slots, over 100 table games, over 2000 video poker, a